Hati/ Rasa
Bermula dari perasaan banyak sekali orang yang terlalu gegabah untuk mengatakan apa yang ia pikir ia rasakan. Terkadang perasaan itu hanya emosi sesaat.
Meskipun baik untuk mengatakan apa yang dirasakan sebelum orang tersebut direbut orang lain, namun mengatakan perasaan yang terburu-buru dapat membuat Anda menyesal di kemudian hari.
Yakinkan bahwa Anda tidak dalam kondisi yang betul-betul rileks, ataupun terdesak secara emosional. Misalnya saja, Anda baru putus dengan kekasih dan tiba-tiba datang seorang pria yang memberikan perhatian, tepat saat Anda membutuhkannya. Tanpa Anda sadari pria tersebut hanyalah sebagai bantu loncatan atau lebih sering disebut pelarian.
Contoh lainnya adalah ketika Anda menemukan pria yang selalu ada saat Anda dan dia senang. Hal tersebut tentunya akan membuat Anda nyaman, namun bagaimana saat Anda atau dia berada dalam kesusahan? Apakah dia mau menemani Anda? Atau justru Anda yang meninggalkannya?
Dari dua contoh di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa sebaiknya kenali calon pasangan lebih dalam agar Anda tidak menyesal di kemudian hari. Hal ini sangat baik untuk menghindari berakhirnya hubungan pada pertengkaran pertama.
Situasi
Anda mungkin sudah mengenalnya sangat dalam. Ia pun memberikan sebagian dari hidupnya pada Anda. Namun jika situasi tidak memungkinkan seperti Anda atau dia sudah memiliki kekasih, sebaiknya hindari cinta terlarang ini berlanjut.
Pada kondisi seperti ini, ada kalanya orang hanya menikmati cara cinta terlarang ini berjalan. Padahal mereka belum tentu benar-benar mencintai orang tersebut.
Meskipun Anda benar-benar mencintainya, maka sebaiknya jangan memaksakan hubungan ini. Jika Anda mencintainya dan ingin melihatnya bahagia, tutuplah mulut Anda rapat-rapat. Bila ia ditakdirkan untuk Anda, maka percayalah suatu saat hari itu akan datang.
No comments:
Post a Comment